Konflikyang terdapat dalam kutipan cerpen tersebut adalah A. Anisa dan Handoko tidak jadi menikah. B. Anisa dilarang menikah oleh Mama dan kakaknya. C. Mama yang berpikiran picik terhadap Handoko. D. Keinginan Mama agar Anisa hidup bahagia. E. Kakak tidak mendukung pernikahan Anisa dengan Handoko. 2 Lakukan yang Terbaik, Ikuti Kata Hati. "Jangan melihat jam; lakukan apa yang harus dilakukan. Teruslah lakukan.". - Sam Levenson. Tips: Setiap orang pasti memiliki mimpi, target atau tujuan hidup yang ingin dicapai. Anda harus melakukan sesuatu untuk mewujudkan mimpi tersebut. Bahkan dalam agama Hindu, seorang hamba disebut khusyu dalam beribadah ketika dia berbuat baik terhadap sesama, tidak hanya manusia tapi juga alam semesta. Ini contoh ulasan sederhana dari nilai sufistik Drama Korea atau Drakor. Tentu saja masih banyak Drakor menarik lain yang bisa kita temukan tidak hanya nilai sufistik, melainkan juga nilai NabiMusa menjumpai penduduk Madyan sedang memberi minum ternak-ternaknya. . Setiap karya sastra mengandung makna. Seorang Sastrawan dapat menyampaikan gagasan atau pesan melalui kata atau diksi. Makna dari tulisan tersebut dapat mewakili perasaan penulis yang disampaikan melalui karya sastra. Karya sastra yang dimaksud pada penelitian ini ialah sebuah antologi cerpen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi serta mengkategorikan kata yang bermakna referensial dan kata bermakna nonreferensial pada sebuah cerpen yang berjudul “Album Kenangan”. Cerpen ini bersumber dari antologi cerpen yang berjudul “18 Cerita Menggugah”. Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah baca dan catat. Peneliti membaca dengan seksama cerpen yang berjudul “Album Kenangan”. Setelah didapatkan hasil maka dapat ditarik kesimpulan. Sesuai dengan teori yang digunakan, peneliti menemukan 33 makna dalam cerpen Album Kenangan, 24 kata bermakna referensial dan 9 kata bermakna nonreferensial. Sebagai kajian makna maka diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi pelengkap penelitian terdahulu. Meskipun teori yang digunakan sama, akan tetapi penelitian yang menggunakan sebuah cerpen sebagai objek sangatlah sedikit. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free KODE Jurnal Bahasa/Vol. 11/edisi September/Tahun 2022 ISSN Cetak 2301-5411 Halaman 188 ISSN Online 2579-7957 Analisis Makna Referensial dan Nonreferensial dalam Antologi Cerpen Inspiratif 18 Cerita Menggugah Mellinda Raswari Jambak*1, Moh Zawawi2 E-mail 1200301110191 zawawi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang 18 Cerita Menggugah; Semantik; Makna Referensial; Makna Nonreferensial Setiap karya sastra mengandung makna. Seorang Sastrawan dapat menyampaikan gagasan atau pesan melalui kata atau diksi. Makna dari tulisan tersebut dapat mewakili perasaan penulis yang disampaikan melalui karya sastra. Karya sastra yang dimaksud pada penelitian ini ialah sebuah antologi cerpen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi serta mengkategorikan kata yang bermakna referensial dan kata bermakna nonreferensial pada sebuah cerpen yang berjudul “Album Kenangan”. Cerpen ini bersumber dari antologi cerpen yang berjudul “18 Cerita Menggugah”. Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah baca dan catat. Peneliti membaca dengan seksama cerpen yang berjudul “Album Kenangan”. Setelah didapatkan hasil maka dapat ditarik kesimpulan. Sesuai dengan teori yang digunakan, peneliti menemukan 33 makna dalam cerpen Album Kenangan, 24 kata bermakna referensial dan 9 kata bermakna nonreferensial. Sebagai kajian makna maka diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi pelengkap penelitian terdahulu. Meskipun teori yang digunakan sama, akan tetapi penelitian yang menggunakan sebuah cerpen sebagai objek sangatlah sedikit. 18 Cerita Menggugah; Semantics; Referential Meaning; Nonreferential Meaning Every literary work contains meaning. A writer can convey ideas or messages through words or diction. The meaning of the writing can represent the author's feelings conveyed through literary works. The literary work referred to in this study is an anthology of short stories. The purpose of this study was to identify and categorize words with referential meaning and non-referential meaning words in a short story entitled "Album Memories". This short story is based on an anthology of short stories entitled "18 Uplifting Stories". This type of research is descriptive qualitative research. The data collection technique in this study was reading and taking notes. The researcher read carefully the short story entitled "Album Memories". After obtaining the results, conclusions can be drawn. In accordance with the theory used, the researcher found 33 meanings in the short story Album Kenangan, 24 words meaning referential and 9 words meaning non-referential. As a study of meaning, it is hoped that the results of this study can be a complement to previous research. Although the theory used is the same, there are very few studies that use a short story as an object. KODE Jurnal Bahasa/Vol. 11/edisi September/Tahun 2022 ISSN Cetak 2301-5411 Halaman 189 ISSN Online 2579-7957 PENDAHULUAN Sekarang ini, banyak orang yang menyalurkan isi pikirannya dalam bentuk karya seperti menulis puisi, lirik lagu, cerpen, novel, buku, dan sebagainya. Hal ini disebut dengan karya sastra. Karya sastra adalah sebuah karya seni yang diungkapkan melalui bahasa Rohman 2020, h. p. Bahasa merupakan media komunikasi yang berfungsi untuk mengungkapkan sesuatu dan mengandung maksud yang ditujukan kepada orang lain Siahaan et al. 2022, h. 2. Dewasa ini s pentingnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi semakin disadari. Semua orang menyadari bahwa interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat akan lumpuh tanpa adanya bahasa. Komunikasi melalui bahasa dapat digunakan oleh seseorang untuk menyelaraskan lingkungan fisik dan sosial Sari and Alifulia 2021, h. 136. Menurut Sukirman 2021, h. 23-24 karya sastra adalah bentuk nilai budaya yang tidak lepas dari sosial budaya dan kehidupan masyarakat. Kehidupan itu adalah bagian dari kenyataan sosial yang menyangkut hubungan antara masyarakat dan individu termasuk antara peristiwa yang terjadi dalam batin seseorang. Oleh karena itu, karya sastra adalah penggambaran dunia dan kehidupan manusia yang nyata ditulis berdasarkan pengalaman intuisi sang penulis. Dengan demikian karya sastra sesungguhnya adalah menghidangkan pengalaman batin yang hendak digambarkan untuk dipahami oleh orang lain. Jadi dapat kita tarik kesimpuln bahwa karya sastra adalah ungkapan pikiran seseorang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide dalam bentuk sastra yang beragam. Sastra mengalami peningkatan karena tingkat kreatifitasnya yang tinggi dan memiliki seni keindahan yang terampil. Sekarang ini, banyak yang mengeksplorasi, mendalami dan menggeluti dunia sastra. Tak heran jika banyak penulis muda yang terjun di dunia sastra dan mengembangkan sastra menjadi lebih dikenal masyarakat lain Febry et al. 2020, h. 1. Mengembangkan karya sastra agar lebih dikenal masyarakat satu jenis sastra adalah cerpen yang memiliki kepanjangan cerita pendek. Karangan kehidupan yang dikarang penulis dengan singkat, padat, dan jelas. Berbeda dengan novel yang ditulis berlembar-lembar. Cerpen atau cerita pendek sebagai suatu karya seni berfungsi sebagai notulen kehidupan. Pengarang dengan daya imajinasi yang dimilikinya tidak akan bisa tertidur dengan nyaman sebelum semua peristiwa itu ditulis, yang akhirnya dapat dibaca, dipahami, dan direntangkan oleh siapa saja. dengan demikian apabila seseorang membaca cerpen diharapkan dapat mengetahui selak beluk peristiwa kehidupan, tanpa merasa digurui. Diantara peristiwa kehidupan itu adalah KODE Jurnal Bahasa/Vol. 11/edisi September/Tahun 2022 ISSN Cetak 2301-5411 Halaman 190 ISSN Online 2579-7957 kebahagiaan, keindahan alam, kemajuan teknologi, kesenjangan sosial, kegelisahan batin pada orang-orang yang tertindas, harapan, kekecewaan, keadilan, kekejaman, kemiskinan, kekayaan dan sebagainya. Sebagai dokumentasi, cerpen bagaikan cermin yang memperlihatkan peristiwa tersebut Nuroh 2011, h. 22. Menurut Ningsih et al. 2020, h. 19 Cerpen atau cerita pendek merupakan salah satu bentuk prosa negatif fiktif. Ceritanya cenderung padat dan langsung pada sasaran dibandingkan dengan karya fiksi lainnya. Isi cerita pendek berpusat pada satu tokoh dan situasi tertentu di mana ada puncak masalah klimaks dan penyelesaiannya. Cerpen berisikan cerita pendek yang terdiri dari 2 sampai 7 halaman yang merupakan salah satu jenis prosa yang isi ceritanya bukan kejadian nyata dan hanya dibuat-buat. Membaca cerpen dapat meningkatkan semangat literasi pembaca. Tidak menutup kemungkinan pembaca untuk memahami isi cerpen dalam waktu singkat, 30 menit atau 1 jam paling lama. Bahkan ada yang memahaminya dalam waktu hanya beberapa menit saja. Berbeda dengan novel, kita harus meluangkan waktu berhari-hari untuk menyelesaikan bacaannya jika diselingi dengan kegiatan lain. Dalam membaca karya sastra kita harus memahami maknanya. Makna merupakan pertautan yang ada diantara unsur-unsur bahasa itu sendiri. Makna sangat berkorelasi dengan sebuah karya sastra. Khususnya pada cerpen yang sedang kita bahas pada penelitian ini. Makna mempunyai peran yang besar terhadap pembacanya. Makna bermaksud menyampaikan suatu arti dalam suatu pembicaraan, berdampak pada pemahaman tanggapan, serta tindakan manusia atau kelompok. Setiap ujaran yang disampaikan dan tulisan yang dibaca baik berupa kata maupun kalimat memiliki makna yang dikaji dalam bidang semantik. Pada kajian ini, peneliti ingin menganalisis makna referensial dan menjadikan sebuah cerpen sebagai objek kajian, teori yang digunakan sebagai pisau analisisnya ialah teori referensial semantik. Pada kajian ini perlu adanya penelusuran literatur terdahulu untuk membuktikan bahwa judul penelitian ini belum ada atau untuk melengkapi penelitian lainnya. Pertama, Kiswanto, Ningsih, and Ratnaningsih 2022 penelitian ini berjudul Analisis Makna Referensial Pada Kumpulan Puisi Perjalanan Taskell Karya Djuhardi Basri Sebagai Alternatif Bahan Ajar di SMA. Adapun tujuan dari penelitian ini ialah mengidentifikasi makna referensial yang ada pada kumpulan puisi Perjalanan Taskell karya Djuhardi Basri sebagai alternatif bahan ajar di SMA. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini KODE Jurnal Bahasa/Vol. 11/edisi September/Tahun 2022 ISSN Cetak 2301-5411 Halaman 191 ISSN Online 2579-7957 menunjukkan ada 110 data makna referensial yang mana makna tersebut mengacu pada mengacu pada benda, gejala, proses, peristiwa, dan sifat. Kedua, penelitian yang berjudul “Makna Referensial Pada Komik Bahasa Arab Nawâdhîr Jûhâ Li al-Athfâl”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna referensial yang ada pada komik Bahasa Arab Nawâdhîr Jûhâ Li al-Athfâl serta menjelaskannya. Metode yang digunakan ialah deskriptif kualitatif. Serta kesimpulan dari penelitian ini ialah terdapat 18 makna referensial Hidayah 2021. Ketiga, penelitian yang berjudul “Analisis Makna Referensial Pada Rubrik Pendidikan Dalam Surat Kabar Jambi Ekspres Edisi Bulan Maret 2017”. Metode yang digunakan ialah kualitatif. Serta bertujuan untuk mendeskripsikan makna referensial yang digunakan dalam rubrik pendididkan dalam surat kabar jambi ekspress edisi Bulan Maret 2017. Hasil dari pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa rubrik pendidikan 01 RP01 ada sebanyak 14 kutipan yang terdapat makna referensial Kurniawan, Sumiharti, and Tara 2018. Keempat, Priatmie and Sabardila 2016 penelitian ini berjudul “Makna Referensial Pada Kritikan di Situs Ngomikmaksa dan Relevansinya Sebagai Bahan Ajar di SMA”. Tujuan dari kajian ini untuk mengetahui makna referensial dan penggambaran kritikan pada situs ngomikmaksa, serta mengetahui relevansinya sebagai bahan ajar. Metode yang digunakan ialah metode kualitatif. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa makna referensial dalam kritikan di situs ngomikmaksa berupa wujud acuan, yaitu iconic sinsign, ikon argumentasi, iconic legsign, rhematic indexical sinsign, rhematic indexical legsign, dicent indexial legsign, rhematic symbol, dicent symbol, dan simbol tanda baca. Dari beberapa kajian literature terdahulu, peneliti menemukan adanya persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang peneliti lakukan. Adapun persamaan tersebut terletak pada teori yang digunakan yaitu teori semantik referensial. Sedangkan letak perbedaanya yaitu pada objek kajian yang digunakan. Penelitian Kiswanto, Ningsih, and Ratnaningsih 2022 menggunakan kumpulan puisi sebagai objek, Hidayah 2021 menggunakan komik, Priatmie and Sabardila 2016 menjadikan situs ngomikmaksa sebagai objek kajian, dan Kurniawan, Sumiharti, and Tara 2018 menggunakan surat kabar sebagai bahan analisisnya. Sedangkan penelitian ini mengusung sebuah cerpen sebagai objek analisis. Berdasarkan fokus kajian, rumusan masalah secara khusus dalam penelitian ini adalah 1 bagaimana bentuk makna referensial pada Antologi Cerpen Inspiratif "18 Cerita Menggugah"? 2 bagaimana bentuk makna nonreferensial pada Antologi Cerpen Inspiratif "18 Cerita KODE Jurnal Bahasa/Vol. 11/edisi September/Tahun 2022 ISSN Cetak 2301-5411 Halaman 192 ISSN Online 2579-7957 Menggugah"?. Setelah fokus masalah, adapun tujuan penelitian yaitu 1 mengkaji bagaimana bentuk makna referensial pada sebuh antologi cerpen 2 mengkaji bagaimana bentuk makna nonreferensial pada sebuah antologi cerpen. KAJIAN TEORI Semantik merupakan salah satu cabang ilmu linguistik. Semantik merupakan bagian yang tidak lepas dari struktur bahasa yang memiliki kaitan langsung dengan makna ujaran dan struktur makna dari suatu pembicaraan dan tulisan. Pada buku kedua Chomsky yang terbit pada 1965 menyatakan bahwa semantik adalah komponen dalam linguistik yang dapat disejajarkan dengan komponen lain, seperti; fonologi dan sintaksis. Untuk menentukan sebuah makna dalam kalimat ditentukan oleh komponen semantik. Oleh karena itu Chomsky mengatakan betapa pentingnya semantik dalam ilmu linguistik pernyataan Chomsky sangat menggugah para pengamat bahasa semakin memperhatikan semantik sebagai salah satu tatanan dalam linguistik Ginting and Ginting 2019, h. 71. Semantik dalam bahasa Inggris disebut semantics. Kata semantics berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata sema kata benda yang berarti tanda; semelon kata kerja berarti menandai’. Istilah semantic sudah ada pada abad ke-17. Misalnya dalam kelompok kata semantics philosophy. Istilah ini kemudian lebih diperkenalkan lagi oleh organisasi fisiologi Amerika American Philological Association pada tahun 1894 yang berjudul Reflected Meanings a point in semantics. Dibandingkan dengan cabang linguistik lainnya, seperti fonologi, morfologi, dan sintaksis maka semantik ini adalah cabang yang paling tertinggal. Hal ini dapat dipahami karena dalam semantik untuk membicarakan makna banyak yang harus dipecahkan Ginting and Ginting 2019, h. 71-72. Secara sederhana, semantik ialah studi tentang makna sebuah bahasa. Menurut Chairani et al. 2021, h. 13 Tolak ukur dari studi semantik yaitu sebuah makna bahasa, dan yang lebih tepatnya adalah makna dari kelompok-kelompok bahasa contohnya frase, kata, wancana, dan kalimat. Para ahli bahasa mendalami semantik dari berbagai sudut pandang. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam bidang makna sehingga timbullah bermacam-macam teori semantik yaitu, semantik behavioristik, semantik referensial, semantik konseptual/konsepsional, semantik medan makna, semantik kondisi kebenaran dan tindak tutur dan seterusnya. Pada kajian ini peneliti akan menggunakan teori semantik referensial. KODE Jurnal Bahasa/Vol. 11/edisi September/Tahun 2022 ISSN Cetak 2301-5411 Halaman 193 ISSN Online 2579-7957 Teori referensi dianggap sebagai teori semantik paling awal dalam menjelaskan dan menguraikan makna. Pendukung teori ini percaya bahwa makna kata adalah apa yang ditampilkan atau dirujuk di dunia nyata. Teori referensial didasarkan pada apa yang disebut sebagai fungsi bahasa sebagai representasi dari realitas yang menyertai proses berpikir manusia. Dalam teori ini, makna diartikan sebagai label yang berhubungan dengan dunia luar kesadaran manusia. Makna ada untuk persepsi mengamati fakta dan menarik kesimpulan. Semua ini dilakukan secara objektif dan subjektif Kholison 2016, h. 113. Teori referensial atau korespondensi merujuk kepada segi tiga makna seperti yang dikemukakan oleh Ogden dan Richards. Makna adalah hubungan antara antara reference dan referent yang dinyatakan lewat simbol bunyi bahasa baik berupa kata maupun frase atau kalimat. Simbol bahasa dan rujukan atau referent tidak mempunyai hubungan langsung. Teori ini menekankan hubungan langsung antara reference dan referent yang ada di alam nyata. Dalam teori referen atau korespondensi pikiran atau reference’ dalam terminologi lain = makna, sense’ atau content’ ditempatkan dalam hubungan kausal dengan simbol bentuk bahasa atau penamaan dan referen, sedangkan antara simbol dan referen terdapat hubungan buntung. Contohnya kata kursi, meja, dan lemari mempunyai referen atau acuan yaitu perabot. Jika kita menerima bahwa makna sebuah ujaran adalah referennya, maka setidaknya kita terikat pada pernyataan berikut ini Parera 2004, h. 46. 1. Jika sebuah ujaran mempunyai makna, maka ujaran itu mempunyai referen 2. Jika dua ujaran mempunyai referen yang sama, maka ujaran itu mempunyai makna yang sama pula 3. Apa saja yang benar dari referen sebuah ujaran adalah benar untuk maknanya Makna referensial mempunyai tiga wujud, yaitu makna referensial yang mengacu pada wujud benda, makna referensial yang mengacu pada gejala, dan makna referensial yang mengacu pada peristiwa Arifianti and Wakhidah 2020, h. 12. Makna referensial sebagai makna yang merujuk pada sesuatu, dapat juga berupa benda, gejala, kenyataan, peristiwa, proses, dan sifat. Memahami makna sebuah karya sastra menjadi hal yang wajib dilakukan jika ingin mendapat pemahaman terhadap karya tersebut. Dengan adanya teori referensial kita dapat mengetahui subtansi makna sebuah kata yang memiliki acuan maupun yang tidak memiliki acuan. Bertambahnya kosa kata merupakan salah satu manfaat adanya teori ini. rumah, mobil, motor dan lain-lain mempunyai referen atau acuannya masing-masing. Dengan adanya KODE Jurnal Bahasa/Vol. 11/edisi September/Tahun 2022 ISSN Cetak 2301-5411 Halaman 194 ISSN Online 2579-7957 penelitian ini, minat baca seseorang akan meningkat karena keingintahuannya terhadap kata-kata yang memiliki makna referensial. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini ialah penelitian kualitatif. Dalam suatu penelitian membutuhkan metode untuk memenuhi tujuan yang diharapkan. Membahas penelitian kualitatif berarti membahas sebuah metode penelitian kualitatif yang di dalamnya akan dibahas pula pandangan secara filsafati dari suatu penelitian mengenai disciplined inquary dan realitas dari subjek penelitian dalam kebiasaan penelitian ilmu-ilmu sosial termasuk penelitian pendidikan dan agama, termasuk di dalamnya akan dibahas pula metode yang digunakan dalam penelitian Subadi 2006, h. 10. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode dekskriptif. Sumber data pada penelitian ini yaitu sebuah antologi cerpen 18 Cerita Menggugah. Di dalam antologi cerpen ini terdapat 18 cerita dengan judul yang berbeda. Sumber data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua. Sumber data primer yang berasal dari sebuah cerpen yang berjudul Album Kenangan Wandini et al. 2019, h. 1. Sumber data sekunder yaitu berbagai kajian literatur yang mendukung sumber data primer untuk proses analisa. Teknik/instrumen pengumpulan data merupakan cara-cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan dan kemudian melakukan analisis. Langkah-langkah pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik baca dan catat. Peneliti membaca cerpen yang berjudul Album Kenangan, kemudian mencatat poin-poin yang relevan dengan teori. Peneliti juga mengumpulkan literatur-literatur lain yang mendukung kajian. Sedangkan teknik analisanya menggunakan teknik Miles dan Huberman yaitu 1 penarikan data, Peneliti memilih enam paragraf dari isi cerpen sebagai bahan analisa makna referensial dan lima paragraf untuk makna nonreferensial, Kemudian melakukan proses identifikasi, 2 reduksi data, yaitu membedakan mana yang termasuk kategori makna referensial dan makna nonreferensial, 3 penarikan kesimpulan sebagai jawaban dari rumusan masalah. KODE Jurnal Bahasa/Vol. 11/edisi September/Tahun 2022 ISSN Cetak 2301-5411 Halaman 195 ISSN Online 2579-7957 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini peneliti menyajikan hasil analisis makna referensial dan makna nonreferensial pada antologi cerpen “18 cerita menggugah”. Berikut beberapa data yang teridentifikasi sebagai makna referensial. Data ini didapatkan dari sebuah antologi cerpen yang berjudul “Album Kenangan” Wandini et al. 2019, p. 1-8. A. Makna Referensial Makna referensial adalah makna yang memiliki acuan/referen. Makna referensial adalah makna yang berhubungan langsung dengan kenyataan. Jadi, dapat dikatakan jika sebuah kata ada acuannya maka kata tersebut bermakna referensial. Berikut beberapa data yang telah peneliti rangkum sebagai kajian penelitian ini. 1. Pada saat berusia lima tahun, Ibu Melina meninggal dunia. Melina menjadi anak piatu tanpa seorang ibu. Kini, Melina hanya tinggal berdua dengan sosok seorang ayah yang tak pernah berhenti berjuang untuk dirinya. Setiap kali malam tiba, Melina duduk berdua dengan ayahnya. 2. Dua belas tahun tanpa seorang Ibu, melina menjadi sosok yang kuat dengan dukungan ayah yang tak henti-hentinya berusaha membesarkan dan memenuhi segala kebutuhannya. Kini, melina berusia 17 tahun dan sekarang Melina sudah memasuki masa remaja. Melina tumbuh seperti anak pada umumnya. Ia cantik, baik, sama seperti ibunya. 3. Hari ini adalah pengumuman kenaikan kelas. Melina mendapatkan juara 1 di kelas. Betapa senangnya hati Melina. Ia segera bergegas menuju ke rumah. 4. Setelah tiga tahun duduk di bangku SMA. Hari ini adalah hari perpisahan yang mewajibkan ayah dan ibu datang ke sekolah. Seketika, Melina sedih. Pada hari bahagia itu, ibu tak berada di sampingnya. 5. Setelah lulus SMA, Melina pun melanjutkan perjalanan karirnya menjadi seorang dokter. Melina lulus jurusan kedokteran dengan beasiswa full ditanggung oleh pemerintah. Melina sangat bersyukur karena mendapatkan kesempatan yang sangat luar biasa. 6. Sekolah kuliah kedokteran dijalani Melina dengan sungguh-sungguh. Akhirnya Melina menjadi dokter dan sekarang Melina telah bekerja di rumah sakit citra persada. KODE Jurnal Bahasa/Vol. 11/edisi September/Tahun 2022 ISSN Cetak 2301-5411 Halaman 196 ISSN Online 2579-7957 Pengelompokan kata di atas, perlu adanya proses analisis data. Yaitu penjabaran dari data-data yang didapatkan dari sebuah antologi cerpen. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut Data 1 Berdasarkan data 1, data tersebut termasuk makna referensial. Hal tersebut dapat dilihat pada kata “Ibu, Ayah, Malam, dan Piatu”. Makna referensial adalah makna yang langsung berhubungan dengan acuan yang ditunjuk oleh kata. Referen atau acuannya boleh saja benda, peristiwa, proses, atau kenyataan. Kata Ibu dan Ayah mengacu pada kata benda, yang mempunyai makna orang tua. Kata Malam, ialah menggambarkan keadaan yang berubah dari terang ke gelap yaitu dari matahari terbit menuju ke matahari terbenam. Situasi gelap atau matahari terbenam inilah yang disebut dengan malam. Sedangkan kata piatu adalah keadaan seorang anak dalam usia belum baligh telah ditinggal oleh ibunya. Data 2 Kata “remaja, cantik, dan baik” merupakan makna referensial. Hal ini dibuktikan karena kata-kata tersebut merupakan kata benda yang memiliki arti masing-masing. Remaja ialah masa peralihan dari usia anak menjadi dewasa. Cantik adalah suatu yang indah dan menarik. Sedangkan baik adalah hakikat seseorang yang memiliki sifat elok, jujur, sopan, terpuji, tertib dan sebagainya. Data 3 Berdasarkan data 3, didapati ada tiga kata bermakna referensial yaitu juara, senang, dan rumah. Kata-kata tersebut merupakan kata benda. Juara adalah seseorang maupun kelompok yang telah memenangkan turnamen, liga, kontes dalam bidang tertentu. Senang adalah perasaan bahagia seseorang. Sedangkan rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak huni. Data 4 SMA dan Sekolah adalah kata yang merupakan makna referensial. Seperti yang telah dibahas tadi bahwa Makna referensial adalah makna yang langsung berhubungan dengan acuan yang ditunjuk oleh kata. Referen atau acuannya boleh saja benda, peristiwa, proses, atau kenyataan. Dua kata tersebut adalah kata benda. SMA adalah kepanjangan dari Sekolah Menengah Atas. Sedangkan sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran Depdiknas, 2008, p. 1384. KODE Jurnal Bahasa/Vol. 11/edisi September/Tahun 2022 ISSN Cetak 2301-5411 Halaman 197 ISSN Online 2579-7957 Data 5 Berdasarkan data 5 di atas, Dapat kita lihat kata karir, dokter, jurusan kedokteran, beasiswa, dan pemerintah. Kata-kata tersebut memiliki referen masing-masing. Karir adalah perkembangan kemajuan seseorang di bidang pekerjaan yang dicapai selama bekerja. Dokter adalah sebuah profesi yang bertugas menyelesaikan masalah kesehatan. Jurusan kedokteran adalah salah satu jurusan kuliah di bidang kesehatan. Beasiswa adalah bentuk penghargaan yang diberikan kepada seseorang agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Menurut Depdiknas, 2008, p. 154 beasiswa adalah uang yang diberikan kepada pelajar atau mahasiswa sebagai bantuan biaya belajar. Sedangkan pemerintah adalah sebuah organisasi yang memilikin kewenangan untuk mengatur komunitas di wilayah tertentu. Data 6 Berdasarkan data 6 diatas, ditemukan kata kuliah dan rumah sakit. Dua kata ini termasuk makna referensial. Kedua kata tersebut merupakan kata benda. Kuliah adalah proses pembelajaran lanjutan secara formal yang mana di dalam kuliah memiliki banyak jurusan. Sedangkan rumah sakit adalah tempat terjadinya proses pelayanan kesehatan. B. Makna Nonreferensial Makna nonreferensial merupakan kebalikan dari makna referensial. Jika dalam makna referensial diharuskan dalam kalimat atau kata tersebut memiliki acuan namun sebaliknya, dalam makna nonreferensial merupakan makna yang tidak memiliki acuan. Misalnya dalam kata sambung konjungsi dan preposisi. 1. Lirik lagu tersebut selalu dinyanyikan Melina setiap kali ia merindukan sosok malaikat tak bersayapnya’. Ibu yang tak pernah didengar lagi sapaannya. Ibu yang tak pernah lagi ia lihat senyum di wajahnya. Ibu yang tak pernah ia peluk kembali. Ibu yang tak pernah menjadi teman ceritanya kembali. 2. Kejadian tersebut terjadi ketika Melina berusia dua tahun. Keluarga Melina hidup harmonis dan bahagia. Kala itu, Melina baru dapat berjalan. Ibu yang selalu merawatnya dengan penuh kasih sayang. Memandikannya, menyulanginya ketika makan, mengganti popoknya ketika basah, menyanyikannya sebelum tidur. Kegiatan tersebut selalu dilakukan oleh ibu melina. Namun sayang, dia hanya bisa mendengarkan cerita tersebut hanya lewat tetangganya. 3. Melina langsung memeluk ayahnya dengan sangat erat dan memberitahu kepada ayahnya bahwa ia mendapat juara 1 di kelas. KODE Jurnal Bahasa/Vol. 11/edisi September/Tahun 2022 ISSN Cetak 2301-5411 Halaman 198 ISSN Online 2579-7957 4. “Terima kasih ayah, semua berkat ayah, sehat selalu ya ayah karena aku ingin melihat ayah bahagia bukan hanya sampai di sini” kata melina dengan penuh keyakinan. 5. Setelah bekerja selama setahun, melina memberikan hadiah kepada ayahnya. Hadiah tersebut berupa rumah. Setelah pengelompokan kata perlu adanya analisis data sebagai berikut Data 1 Berdasarkan data 1, ditemukan kata “yang”. Kata “yang” merupakan konjungsi subordinatif atributif. Kata “yang” tidak dapat dikatakan bermakna referensial karena tidak memiliki referen/acuan dan tidak memiliki makna. Maka contoh di atas dapat dikatakan kata yang bermakna nonreferensial. Data 2 Kata “dengan”, “dan”, “sebelum”, “oleh” dan “namun” merupakan makna nonreferensial. Kata “dengan” merupakan konjungsi subordinatif yang menerangkan alat. Kata “dan” merupakan konjungsi koordinatif penambahan. Kata “sebelum” merupakan konjungsi subordinatif yang menerangkan waktu. Kata “oleh” merupakan salah satu kata preposisi. Kata “namun” merupakan konjungsi/kata hubung. Kelima contoh di atas tidak dapat dikatakan bermakna referensial karena kata-kata tersebut tidak memiliki referen/acuan dan tidak memiliki makna, kata-kata tersebut dapat dikatakan kata yang bermakna nonreferensial. Data 3 Kata “Bahwa” termasuk ke dalam kata bermakna nonreferensial, karena kata tersebut merupakan konjungsi subordinatif komplementasi. Kata “bahwa” tidak memiliki referen/acuan dan tidak memilki makna, sehingga kata tersebut dikatakan sebagai makna nonreferensial. Data 4 Kata “Karena” termasuk ke dalam kata bermakna nonreferensial. Kata “karena” merupakan konjungsi subordinatif yang menerangkan sebab. Contoh tersebut tidak KODE Jurnal Bahasa/Vol. 11/edisi September/Tahun 2022 ISSN Cetak 2301-5411 Halaman 199 ISSN Online 2579-7957 dapat dikatakan bermakna referensial karena tidak memiliki referen/acuan dan tidak memiliki makna. Sehingga kata tersebut dapat dikategorikan sebagai kata yang bermakna nonreferensial. Yaitu kata yang tidak memilki makna dan referen/acuan. Data 5 Berdasarkan data 5, ditemukan kata “Setelah” yang merupakan salah satu konjungsi subordinatif yang menerangkan waktu. Kata “waktu” tidak memiliki referen/acuan dan tidak memiliki makna. Kata tersebut hanya berfungsi sebagai konjungsi/kata hubung, maka contoh di atas dapat dikatakan sebagai kata yang bermakna nonreferensial. Peneliti telah merangkum kata-kata yang bermakna referensial dan nonreferensial seperti berikut Tabel 1. Identifikasi Makna Referensial dan Makna Nonreferensial Pada saat berusia lima tahun, Ibu Melina meninggal dunia. Melina menjadi anak piatu tanpa seorang ibu. Kini, Melina hanya tinggal berdua dengan sosok seorang ayah yang tak pernah berhenti berjuang untuk dirinya. Setiap kali malam tiba, Melina duduk berdua dengan ayahnya. Kini, melina berusia 17 tahun dan sekarang Melina sudah memasuki masa remaja. Melina tumbuh seperti anak pada umumnya. Ia cantik, baik, sama seperti ibunya. Hari ini adalah pengumuman kenaikan kelas. Melina mendapatkan juara 1 di kelas. Betapa senangnya hati Melina. Ia segera bergegas menuju ke rumah. Setelah tiga tahun duduk di bangku SMA. Hari ini adalah hari perpisahan yang mewajibkan ayah dan ibu datang ke sekolah. Seketika, Melina sedih. Pada hari bahagia itu, ibu tak berada di sampingnya. KODE Jurnal Bahasa/Vol. 11/edisi September/Tahun 2022 ISSN Cetak 2301-5411 Halaman 200 ISSN Online 2579-7957 Setelah lulus SMA, Melina pun melanjutkan perjalanan karirnya menjadi seorang dokter. Melina lulus jurusan kedokteran dengan beasiswa full ditanggung oleh pemerintah. Melina sangat bersyukur karena mendapatkan kesempatan yang sangat luar biasa. Sekolah kuliah kedokteran dijalani Melina dengan sungguh-sungguh. Akhirnya Melina menjadi dokter dan sekarang Melina telah bekerja di rumah sakit citra persada. Ibu yang tak pernah didengar lagi sapaannya. Ibu yang tak pernah lagi ia lihat senyum di wajahnya. Ibu yang tak pernah ia peluk kembali. Ibu yang tak pernah menjadi teman ceritanya kembali. Kejadian tersebut terjadi ketika Melina berusia dua tahun. Keluarga Melina hidup dengan harmonis dan bahagia. Kala itu, Melina baru dapat berjalan. Ibu yang selalu merawatnya dengan penuh kasih sayang. Memandikannya, menyulanginya ketika makan, mengganti popoknya ketika basah, menyanyikannya sebelum tidur. Kegiatan tersebut selalu dilakukan oleh ibu melina. Namun sayang, dia hanya bisa mendengarkan cerita tersebut hanya lewat tetangganya. Melina langsung memeluk ayahnya dengan sangat erat dan memberitahu kepada ayahnay bahwa ia mendapat juara 1 di kelas. “Terima kasih ayah, semua berkat ayah, sehat selalu ya ayah karena aku ingin melihat ayah bahagia bukan hanya sampai di sini” kata melina dengan penuh keyakinan. Setelah bekerja selama setahun, melina memberikan hadiah kepada KODE Jurnal Bahasa/Vol. 11/edisi September/Tahun 2022 ISSN Cetak 2301-5411 Halaman 201 ISSN Online 2579-7957 ayahnya. Hadiah tersebut berupa rumah. KESIMPULAN Semantik merupakan salah satu cabang ilmu linguistic yang berhubungan dengan makna. Beberapa ahli linguistik berbeda dalam mendefenisikan makna semantik sehingga muncul teori-teori semantik. Salah satunya ialah teori referensial semantik. Teori ini mempunyai tiga wujud, yaitu makna referensial yang mengacu pada wujud benda, makna referensial yang mengacu pada gejala, dan makna referensial yang mengacu pada peristiwa Berdasarkan pengolahan data yang peneliti lakukan dalam kajian makna referensial dan makna nonreferensial pada sebuah antologi cerpen inspiratif “18 cerita menggugah” terdapat 33 makna. 24 kata bermakna referensial dan 9 kata bermakna nonreferensial. Kata “ibu”, “piatu”, “ayah”, “malam”, “remaja”, “cantik”, “baik”, “juara”, “senang”, “rumah”, “SMA”, “sekolah”, “karir”, “dokter”, “jurusan kedokteran”, “beasiswa”, “pemerintah”, “kuliah”, dan “rumah sakit” merupakan kata-kata bermakna referensial. Karena kata-kata tersebut memiliki makna dan referen/acuan. Sedangkan kata “yang”, “dengan”, “dan”, “sebelum”, “oleh”, “namun”, “bahwa”, “karena”, dan “setelah” merupakan kata-kata bermakna nonreferensial karena kata-kata tersebut tidak mempunyai makna dan referen/acuan. Pada kajian ini, peneliti berharap pembaca dalam mengimplementasikan hasil penelitian ini serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Karena dengan luasnya wawasan terkait kosa kata dan makna sebuah kata. SARAN Peneliti berharap kajian ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam hal keluasan kosa kata serta makna sebuah kata. Sehingga pembaca dapat membedakan makna referensial dan nonreferensial secara ekstensif. Dengan adanya kajian ini, maka tidak akan ada kesenjangan dalam ilmu linguistik. Penelitian ini berkorelasi dengan kajian linguistik lainnya. Dalam segi makna, semantik sangat signifikan sebagai acuan atas pemahaman pengamat sastra terhadap kajiannya DAFTAR PUSTAKA Arifianti, Ika, and Kurniatul Wakhidah. 2020. Semantik Makna Referensial Dan Makna KODE Jurnal Bahasa/Vol. 11/edisi September/Tahun 2022 ISSN Cetak 2301-5411 Halaman 202 ISSN Online 2579-7957 Nonreferensial. Edited by Hamidullah Ibda. Pilar Nusantara. Chairani, Ismi, Sartika Husnul, Imelda Amelia Gultom, Puteri Hermalia, and Frinawaty Lestarina Barus. 2021. “Makna Gramatikal Dan Leksikal Ungkapan Bahasa Batak Simalungun Pada Upacara Adat Pernikahan.” Kode Jurnal Bahasa 10 2 10–19. Depdiknas. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta Gramedia. Febry, Adinda, Annisa Mubarok, Panggabean Karang, Gempita Simbolon, and Syahrizal Akbar. 2020. “Kajian Sosiologi Sastra Pada Kumpulan Cerpen Bunga Layu Di Bandar Baru Karya Yulhasni.” Kode Jurnal Bahasa 9 2. Ginting, Herlina, and Adelina Ginting. 2019. “Beberapa Teori Dan Pendekatan Semantik.” Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia Dan Sastra PENDISTRA 2 2 71–78. Hidayah, Reni Lailina. 2021. “Makna Referensial Pada Komik Bahasa Arab Nawâdhîr Jûhâ Li Al-Athfâl.” Alibbaa’ Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 2 1 1–23. Kholison, Muhammad. 2016. Semantik Bahasa Arab. Sidoarjo Lisan Arabi. Kiswanto, Febri, Nur Mei Ningsih, and Dewi Ratnaningsih. 2022. “Analisis Makna Referensial Pada Kumpulan Puisi Perjalanan Taskell Karya Djuhardi Basri Sebagai Alternatif Bahan Ajar Di SMA.” Jurnal Griya Cendekia 7 2 301–18. Kurniawan, Reski, Sumiharti, and Firman Tara. 2018. “Analisis Makna Referensial Pada Rubrik Pendidikan Dalam Surat Kabar Jambi Ekspres Edisi Bulan Maret 2017.” Aksara Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia 1 2 192–200. Ningsih, Angle Widya, Gusni Hutabarat, Juliani Rosmaida Hutahaean, Junita Karlina, and Trisnawati Hutagalung. 2020. “Analisis Gaya Bahasa Dalam Cerpen Maryam’ Karya Afrion.” Kode Jurnal Bahasa 9 4 15–23. Nuroh, Ermawati Zulikhatin. 2011. “Analisis Stilistika Dalam Cerpen.” Jurnal Pedagogia 1 1 21–34. Parera, 2004. Teori Semantik. Edited by Ida Syafrida and Yati Sumiharti. 2nd ed. Jakarta Erlangga. Priatmie, Tivany Inggar, and Atiqa Sabardila. 2016. “Makna Referensial Pada Kritikan Di Situs Ngomikmaksa Dan Relevansinya Sebagai Bahan Ajar Di SMA.” Jurnal Penelitian Humaniora 17 2 110–22. Rohman, Saifur. 2020. Pembelajaran Cerpen. Edited by Faatimah Azzahrah. Jakarta PT Bumi Aksara. KODE Jurnal Bahasa/Vol. 11/edisi September/Tahun 2022 ISSN Cetak 2301-5411 Halaman 203 ISSN Online 2579-7957 Sari, Agelia, and Nadia Alifulia. 2021. “Analisis Kesalahan Berbahasa Bidang Semantik Pada Program Waktu Indonesia Bercanda Tahun 2017.” Kode Jurnal Bahasa 10 3. Siahaan, Nysa Maydina, Kristin Paulina Turnip, Fri Silvia Simanjuntak, and Frinawaty Lestarina Barus. 2022. “Analisis Makna Leksikal Pada Slogan-Slogan Di SMP Negeri 35 Medan.” Kode Jurnal Bahasa 11 2 1–10. Subadi, Tjipto. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Edited by Erlina Farida Hidayati. Surakarta Muhammadiyah University Press. Sukirman. 2021. “Karya Sastra Media Pendidikan Bagi Peserta Didik.” Jurnal Konsepsi 10 1 17–27. Wandini, Rora Rizki, Rachbel, Yura, and Mayra. 2019. Antologi Cerpen Inspiratif “18 Cerita Menggugah.” Edited by Rina Devianty. 1st ed. Medan Pusdikra Mitra Jaya. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Zulikhatin NurohCerpen atau cerita pendek sebagai suatu karya seni berfungsi sebagai notulen kehidupan. Sebagai dokumentasi, cerpen bagaikan cermin yang memperlihatkan peristiwa tersebut. Hubungan dialektis antara cerpen dan realitas membuktikan bahwa cerpen juga dapat dianalisis dari berbagai sudut, seperti filosofis, religi, sosiologi, budaya dan stilistika. Melalui pendekatan stilistika, penulis mencermati beberapa fenomena yang disebutkan diatas, khususnya hal yang berhubungan dengan peristiwa kehidupan manusia. Hubungan dialektis antara cerpen dan realitas membuktikan bahwa cerpen juga dapat dianalisis dari berbagai sudut, seperti filosofis, religi, sosiologi, budaya dan stilistika. Dengan menggunakan piranti stilistika berupa personifikasi, metafora, simbol, simile, hiperbola dan sebagainya, terlihat bagaimana cerpen ini dianalisis sehingga diharapkan mempunyai keunggulan dan pengaruh tekstual terhadap sisi reaktif emosionil pembaca. Kekuatan pengaruhnya ini ditunjang oleh kemampuan teks mengatur relasi-relasi koheren mapun kontradiktif antar unit satuan wacana dan pemilihan referensi kontekstual yang memungkinkan dimaknai oleh KiswantoDewi RatnaningsihSetiap karya sastra pasti memiliki makna yang terkandung dalam tulisannya. Melalui karya sastra, seseorang dapat menyampaikan pesan-pesan melalui kata atau diksi yang digunakan. Makna yang ada pada diksi yang digunakan mampu mewakili gagasan dan pesan dari penulis. Karya sastra dapat membuat seseorang merasakan kebahagiaan, mengikuti alur, keindahan, serta luwesnya bahasa yang ditampilkan penulis. Akan tetapi, setiap makna yang terdapat dalam kata di karya sastra sulit untuk diketahui artinya. Kata atau diksi yang digunakan dalam karya sastra memiliki makna yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penelitian makna referensial ini diharapkan mampu membantu pembaca untuk mengatahui makna yang ada pada kata. Penelitian tentang makna referensial ini bertujuan untuk mengetahui makna yang sebenarnya ada di dalam kamus Bahasa Indonesia. Penelitian tentang makna referensial ini akan dilakukan pada kumpulan puisi Perjalanan Taskell karya Djuhardi Basri sebagai alternatif bahan ajar di SMA. Dalam penelitian digunakan metode deskriptif kualitatif. Met0de deskriptif merupakan penjabaran berdasarkan fakta yang ada sehingga menghasilkan paparan seperti apa adanya. Met0de deskriptif kualitatif dengan pendekatan kualitatif ini digunakan karena data-data yang dikumpulkan bukan dalam bentuk angka melainkan dalam bentuk kata-kata yang berfungsi untuk mendeskripsikan makna referensial yang terdapat pada kumpulan puisi yang berjudul Perjalanan Taskell karya Djuhardi Basri. Dalam penelitian makna referensial tersebut ditemukan 85 data. Data yang ditemukan tersebut berupa makna referensial mengacu pada benda, gejala, proses, peristiwa, dan Lailina HidayahThis qualitative descriptive study aims to describe the referential meaning contained in the Arabic comic Nawadhir Juha li al-Athfal, and to explain the referential meaning in the Arabic comic Nawadhir Juha li al-Athfal. The data in this study are in the form of writings that can be extracted from the referential meaning of the Arabic comic Nawadhir Juha li al-Athfal. The data collected in this study used the reading and note technique method with the data analysis technique using the intralingual and extra lingual matching methods. The matching method is followed by the basic technique of Sorting Determining Elements. The theory used is the theory of meaning Ferdinand De Saussure. The results of the analysis in this study are that there are eighteen referential meanings in the comic Nawadhir Juha li GintingAdelina GintingTujuan penulisan makalah ini untuk mendeskripsikan pengertian semantik, beberapa teori dan pendekatan. Data dikumpulkan dari pendapat beberapa ahli linguistik. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode kepustakaan yaitu menulusuri pengertian semantik, teori dan pendekatan semantik dari beberapa buku-buku linguistik. Hasil penelitian menyimpulkan ada beberapa pendapat tentang semantik behavioris, semantik generatif, semantik struktural, semantik deskriptif, semantik leksikal, semantik logika, semantik gramatikal, dan semantik KurniawanSumiharti SumihartiFirman TaraThis research is aimed at describing the meaning and total meaning of referential meaning that is used in educational rubric in the newspaper Jambi EkspresMarch edition 2017. This research is qualitatve descriptive. The function of this method is to simplify and to solve things with empiric evidence. The subject of this research is education rubric which is taken randomly by using simple random sampling. The data is collected by using libarary study and documentation technique. The data is analyzed by using steps, they are data reduction, data serving, data triangulation, and conclusion. The result of the analysis shows that there 14 quotes of referential meaning in the education rubric in Jambi Ekspresnewspaper March 2017 edition. .Key Words referential meaning, education rubric, jambi ekspressTivany Inggar Priatmie Atiqa SabardilaThis study aimed to describe the referential meaning Ngomikmaksa sites, knowing depiction Ngomikmaksa criticism on the site, and determine the relevance of research results as teaching material in high school learning Indonesian. Collecting data using techniques of documentation and technical notes. The method used to analyze data is unified method intralingual subtype referential with advanced engineering techniques Pilah Element Qualifier PUP, the second match ekstralingual data analysis with advanced technique appeal something equalizing circuit HBPS, and the third using constant comparison analysis techniques. According to the research, there are three conclusions based on the results of research on the meaning refrensial in his criticism on the site Ngomikmaksa there is some form of reference, namely the iconic sinsign, icon argument, iconic legsign, rhematic indexical sinsign, rhematic indexical legsign, dicent indexial legsign, rhematic symbol, dicent symbol , and punctuation symbols. From the analysis, it is known that the reference or the sign of the most widely used is the iconic sinsign. The overall meaning of all the data that has been collected is to discuss the events in Indonesia which is considered very unbalanced or unfair. Through the demonstration of the great figures in Indonesia, namely the president, the founder of the party, ministers, artists, governors, where motorcycles online, and permanent employees. All these figures are figures that became the center of public attention in the nearest period. Relations in learning criticism text anecdotes in Indonesian can be concluded that the use of polite language when giving a criticism. This was evidenced by the examples given on the site Ngomikmaksa encourage Shiva understand ethics in providing such criticism, using a logical reason, the language must be polite, and invites the reader to think of a Gramatikal Dan Leksikal Ungkapan Bahasa Batak Simalungun Pada Upacara Adat PernikahanIsmi ChairaniSartika HusnulImelda Amelia GultomPuteri HermaliaFrinawaty Lestarina BarusChairani, Ismi, Sartika Husnul, Imelda Amelia Gultom, Puteri Hermalia, and Frinawaty Lestarina Barus. 2021. "Makna Gramatikal Dan Leksikal Ungkapan Bahasa Batak Simalungun Pada Upacara Adat Pernikahan." Kode Jurnal Bahasa 10 2 10-19. Simbolon, and Syahrizal Akbar. 2020Adinda FebryAnnisa MubarokPanggabean KarangFebry, Adinda, Annisa Mubarok, Panggabean Karang, Gempita Simbolon, and Syahrizal Akbar. 2020. "Kajian Sosiologi Sastra Pada Kumpulan Cerpen Bunga Layu Di Bandar Baru Karya Yulhasni." Kode Jurnal Bahasa 9 2.Muhammad KholisonKholison, Muhammad. 2016. Semantik Bahasa Arab. Sidoarjo Lisan Gaya Bahasa Dalam Cerpen 'Maryam' Karya AfrionAngle NingsihGusni WidyaHutabaratJunita Juliani Rosmaida HutahaeanTrisnawati KarlinaHutagalungNingsih, Angle Widya, Gusni Hutabarat, Juliani Rosmaida Hutahaean, Junita Karlina, and Trisnawati Hutagalung. 2020. "Analisis Gaya Bahasa Dalam Cerpen 'Maryam' Karya Afrion." Kode Jurnal Bahasa 9 4 15-23. Contoh cerpen singkat – Cerpen atau biasa disebut dengan Cerita Pendek saat ini banyak dicari oleh masyarakat yang ingin lebih memahami dengan baik tentang pengertian cerpen. Melalui contoh, orang bisa lebih memahaminya dengan baik. Setiap cerpen mengandung makna yang berbeda dan biasanya bisa dijadikan sebagai motivasi atau pengalaman hidup. Dengan menyampaikan pesan melalui cerpen, maka para masyarakat akan lebih membaca cerpen, orang akan terasa masuk ke dalam ceritanya dan bisa memahami jalan ceritanya dengan lebih baik. Pembaca akan diberikan pertimbangan akan hal yang mungkin akan menimpanya. Melalui cerpen ini Anda bisa belajar untuk lebih memaknai CerpenStruktur CerpenContoh Cerpen Singkat PersahabatanContoh Cerpen Singkat MotivasiContoh Cerpen Singkat LucuContoh Cerpen Singkat Anak SekolahPengertian CerpenMenurut kamus besar bahasa Indonesia, cerpen adalah sebuah cerita singkat yang menggambarkan suatu tokoh yang terlibat beserta dengan karakternya. Pada cerpen akan mengandung sebuah konflik yang mungkin biasa terjadi di kehidupan nyata. Pada cerpen akan diceritakan bagaimana konflik tersebut terjadi dan bagaimana penyelesaian dari masalah merupakan cerita singkat yang harus dikemas dalam secara padat dan ringkas. Biasanya cerpen ditulis tidak lebih dari kata. Sehingga ceritanya akan dihadirkan secara padat namun memiliki makna yang cukup dalam. Hal inilah yang membuat kebanyakan orang menyukai Cerpen1 AbstrakBagian awal atau pertama di dalam cerpen adalah abstrak yang mempunyai sifat opsional, sehingga tidak semua bentuk karya sastra harus menyertakan adalah bagian dari cerpen yang isinya memuattentang inti dari sebuah cerita atau ringkasan pendeknya. Abstrak ada bisanya hanya terdiri dari beberapa kalimat singkat saja untuk membuka cerpen atau sebagai pengantar dari cerpen Orientasiorientasi adalah tahap pengenalan yang berkaitan dengan munculnya tokoh beserta latar dalam KomplikasiTahap di mana munculnya sebuah masalah dalam cerpen. dan bagaimana tokoh utama menghadapi permasalahan dalam cerpen EvaluasiEvaluasi yaitu tahap pengarahan puncak konflik menuju penyelesaian masalah yang di hadapi tokoh ResolusiPada bagian resolusi ini konflik yang terjadi di dalam cerpen akan sampai pada titik penyelesaian Kodapenyampaian pesan moral atas cerita pendek yang di angkat pada Cerpen Singkat Persahabatan3 SerangkaiMasa SMA memang dikatakan sebagai masa yang paling indah. Di masa tersebut banyak sekali kenangan yang bisa diukir, mulai dari kenakalan hingga prestasi. Cerita ini dimulai dari tiga orang sahabat bernama Rio, Luna dan Mira. Mereka bertiga sudah sejak SMP sekolah di tempat yang ini terjadi karena jarak rumah mereka yang berdekatan dan orang tua mereka lebih suka jika anaknya bersekolah yang dekat dari rumah. Mereka bertiga selalu bersama-sama sejak SMP dan bahkan memilih untuk masuk di SMA yang sama. Ketiganya kembali dipersatukan saat mereka diterima di SMA yang mereka sinilah cerita persahabatan mereka di mulai. Saat ini mereka sudah berada di tahun terakhir SMA, waktu kelulusan pun sudah dekat. Sudah waktunya untuk mereka memikirkan masa depan dan memilih universitas yang akan dituju. Memiliki minat yang berbeda, membuat ketiga sahabat ini memilih jalur pendidikan yang akan mengambil kuliah di UGM, Yogyakarta. Sedangkan Luna mengambil kuliah di ITB, Bandung. Dan Mira sendiri tetap bertahan di Jakarta dan meneruskan sekolah di Universitas Indonesia. Ketiganya merasa sedih karena harus berpisah dan tidak lagi bersama-sama. Namun ketiganya berjanji untuk tetap saling berkomunikasi dan saling tahun pertama masuk kuliah, hubungan mereka masih tetap berjalan dengan baik dengan komunikasi yang lancar. Bahkan mereka sering melakukan video call untuk saling berbagi cerita. Masuk tahun terakhir, komunikasi mereka mulai renggang lantaran sibuk dengan kuliahnya masing-masing dan sudah memiliki faktor tersebut membuat hubungan mereka semakin merenggang. Yang biasanya sering melakukan video call saat ini mereka tidak pernah lagi melakukannya. Tibalah saat Mira sudah lulus dan menyelesaikan sekolahnya di Universitas Indonesia. Mira ingin teman-temannya hadir pada saat acara wisudanya dan bisa merayakan bersama orang-orang yang chatting grup Mira pun memberikan kabar bahwa ia akan menyelenggarakan acara wisuda. Namun harapannya harus putus karena tidak seorang pun merespon chatting Mira. Dengan penuh harapan Mira tetap menunggu sahabatnya untuk memberikan kabar dan bisa menghadiri acara pada hari H wisuda Mira. Tidak seorang pun temannya terlihat di acara tersebut, Mira memasuki ruangan wisuda didampingi oleh kedua orang tuanya. Serangkaian acara wisuda pun berjalan, Mira nampak lesu karena merasa tidak lagi dipedulikan oleh teman-temannya. Selama acara berlangsung Mira nampak sedih dan acara Mira pun keluar dari ruangan wisuda, dengan terkejutnya ia melihat kedua sahabatnya tersebut datang menghampirinya dengan membawa rangkaian bunga. Mira terlihat sangat senang dan ingin berlari memeluk temannya tersebut. Mereka menyampaikan permintaan maaf karena tidak sempat membalas chat Mira karena sedang sibuk dengan kuliahnya sebenarnya mereka sudah mempersiapkan diri untuk hadir pada acara wisuda Mira. Mendengar hal tersebut Mira merasa sangat bahagia dan bahkan rasa sedih serta kecewa yang dirasakan sebelumnya sudah sirna. Mira pun dapat memenuhi keinginannya untuk merayakan wisuda bersama dengan sahabatnya. Mereka saling memeluk dan berfoto Cerpen Singkat Motivasi“Keistimewaan, Milikmu”Diceritakan seorang anak bernama Mike yang sangat menyukai dunia seni namun tak pintar dalam pelajaran akademik. Mike selalu dimarahi oleh orang tuanya karena tidak pernah mendapatkan ranking dan seringkali terkena hukuman karena salah mengerjakan PR. Orang tuanya yang merasa malu akan perilaku Mike di sekolah pun menjadi kesal dan mulai membenci hobi Mike yang sudah duduk di bangku sekolah dasar Mike memang sangat menyukai karakter anime karena dinilai sangat lucu dan unik. Dari kesukaannya tersebut, Mike suka membuat gambar anime yang berbeda dan memiliki karakter unik. Tak jarang ia juga menambahkan beberapa kata sebagai percakapan seperti di bisa menghabiskan waktu seharian untuk menggambar dan tidak kuat lama jika harus belajar, karena kemampuan menghafalnya rendah. Hal ini membuat Mike merasa bahwa pelajaran sangat membosankan. Hingga pada ketika orang tuanya membuang semua buku gambar dan hasil karya Mike karena dirinya tidak bisa berkonsentrasi dalam pun merasa kesal dan rasanya ingin pergi dari rumah, namun karena dia sangat menghormati orang tuanya, ia mengurungkan niatnya. Mulai saat itu Mike menjadi anak yang pemurung di sekolah bahwa di rumah. Proses belajarnya pun tak berkembang ketika jam pelajaran ia hanya fokus menggambar pada buku catatannya, namun ia langsung menyobeknya karena tidak ingin orang tuanya melihat. Mulai saat itu Mike menjadi pendiam dan bahkan tak ingin bersosialisasi dengan ketika, saat pelajaran berlangsung. Mike yang sedang asik menggambar dipergoki oleh teman sebangkunya. Respon teman sebangkunya pun tidak terduga, ia tidak melaporkannya pada guru namun justru mendukung sebangku Mike berkata bahwa karya Mike sangat unik dan berbeda. Bahkan temannya menginformasikan kepada Mike sedang terdapat kompetisi menggambar komik yang bisa pikiran bimbing, Mike akhirnya memutuskan untuk ikut dalam perlombaan tersebut. Selama seminggu Mike memikirkan jalan cerita dan membuat gambar karakternya sendiri dan akhirnya mengirimkan hasil karyanya untuk perlombaan tersebut. Sebulan kemudian akhirnya tibalah saat disangka, Mike mampu meraih juara utama dan mendapatkan hadiah sebesar 20 juta. Mike pun merasa kaget saat teman sebangkunya menginformasikan bahwa ia mendapatkan juara utama. Mendengar hal tersebut Mike tampak senang namun khawatir, ia takut jika perbuatannya tersebut diketahui oleh orang disangka ternyata pengumuman pemenang dilakukan melalui media televisi. Hal ini pun membuat orang tua Mike mengetahui tindakannya. Mike pulang dengan lemas karena takut dimarahi oleh orang tuanya. Namun sesampai di rumah, Mike justru disambut dengan pelukan hangat dari kedua orang tersebut membuka mata orang tua Mike bahwa anaknya memang tidak berbakat di bidang akademik, namun memiliki bakat lain. Tak masalah jika ia tidak pintar di sekolah, yang penting dia bisa berkreasi dan membangkitkan semangat para generasi muda untuk terus maju dan lebih Cerpen Singkat Lucu“Scrub Alami”Disuatu pagi yang cerah, kedua sahabat ini saling berbercerita dan mencurahkan isi hatinya. Kedua sahabat itu adalah Ana dan Ina. Saat ini mereka duduk di bangku sekolah tingkat atas. Namun Ana seringkali mengeluh karena belum bisa mendapatkan pacar juga hingga mereka hendak lulus. Sedangkan Ina merupakan anak yang lebih suka belajar dibandingkan dengan itu pembicaraan dimulai dengan rasa penasaran Ana yang bertanya kepada Ina apakah dia cukup menarik dan bagaimana pendapat Ina tentang diri Ana. Dengan polos Ina pun menjawab apa adanya. Mereka pun bercanda sambil berdebat tentang masalah penampilan. Tiba-tiba Ana memiliki keinginan untuk terlihat lebih cantik dengan memiliki bibir yang merah menganggap bahwa perempuan yang memiliki bibir merah merona akan terlihat lebih seksi dan cantik. Akhirnya Ana pun mencari cara memerahkan bibir secara alami melalui internet. Selama 30 menit ia sama sekali belum menemukan cara yang cocok, Ana pun meminta bantuan Ina untuk mencarinya. Mereka berdua sibuk mencari cara alami memerahkan pun akhirnya mendapatkan sebuah artikel yang menginformasikan tentang cara memerahkan bibir secara alami dengan mudah. Bahan alami yang dipakai adalah gula pasir. Tanpa pikir panjang Ana pun langsung kegirangan karena menemukan cara memerahkan bibir yang efektif. Ana menceritakan hal tersebut kepada Ina, dengan polosnya Ina hanya membenarkan saja perilaku temannya malam Ana menggunakan gula pasir sebagai scrub agar bibirnya menjadi merah merona secara alami. Beberapa hari kemudian Ana tampil dengan paras yang berbeda dan bibir yang merah merona. Melihat perubahan tersebut Ina pun menanyakan keadaan temannya. Ina merasa mungkin saja scrub alami berhasil membantunya untuk mendapatkan bibir yang merah ragu Ina langsung mendatangi Ana dan memujinya. Bahkan Ina bilang bibir Ana saat ini seperti milik para artis. Namun dengan muka cemberut Ana menceritakan hal yang mengejutkan. Ana mengatakan bibirnya menjadi merah bukan karena scrub alami yang karena bibir nya digigit oleh para semut karena menggunakan gula di bagian bibir setiap malam. Sontak hal tersebut membuat Ina tertawa terbahak-bahak. Ana pun merasa kesal dan meninggalkan Ina. Menyadari temannya merajuk, Ina pun menyusulnya dan mencoba Cerpen Singkat Anak SekolahPesan Ibu GuruHari sekolah dimulai seperti biasa. Hari senin yang cerah seperti biasa para murid mengadakan upacara bendera. Setelah upacara seluruh murid kembali ke kelasnya masing-masing untuk mendapatkan pelajaran. Pada hari senin itu terdapat pelajaran Bahasa Indonesia, Biologi dan Matematika. Proses belajar mengajar berjalan seperti biasa tenang dan pun istirahat pada jam 12. Kebanyakan murid makan di kantin sekolah dan saling mengobrol. Sampailah pada jam terakhir yaitu pelajaran Matematika. Guru Matematika yang mengajar bernama Ibu Sri. Seperti biasa Ibu Sri menjelaskan materi yang sudah terdapat di kurikulum dan memberikan beberapa nasehat kepada Sri pun menyampaikan kepada muridnya untuk mengulang pelajaran yang dipelajari di sekolah agar bisa memahaminya dengan baik. Hal tersebut harus dilakukan para murid setiap hari karena Ibu Sri bisa saja sewaktu-waktu akan memberikan kuis. Untuk itu Ibu Sri menyampaikannya agar para murid bisa menyiapkan diri dengan jam pulang sekolah dimana seluruh murid merasa sangat senang karena bisa bermain sepulang sekolah. Terdapat 3 orang anak perempuan bersama Mirna, Ati, Rini. Mereka semua tinggal di lingkungan yang sama. Hal tersebut membuat ketiganya akrab dan sering pulang pergi sekolah pulang sekolah Rini mengajak kedua temannya untuk bermain di rumahnya sambil mengulas kembali pelajaran sekolah. Tanpa ragu kedua temannya pun menyetujuinya. Mereka pulang ke rumah masing-masing kemudian mandi dan berpamitan kepada orang tuanya ingin belajar bersama di rumah pun bergegas membawa buku yang diperlukannya untuk mengulang kembali pelajaran sekolah. Sesampai Mirna di rumah Rini, ternyata Ati pun sudah datang. Keduanya sedang asyik bermain boneka. Mirna pun langsung mengajak kedua temannya untuk mengulas kembali pelajaran. Namun ajakan tersebut justru ditolak dengan alasan mereka sedang seru bermain menghiraukannya lagi Mirna langsung mulai belajar sendiri. Mirna membuka kembali buku catatannya dan mengulas kembali apa yang diajarkan Ibu Sri di kelas. Mirna mengulang kembali pelajaran karena ia mengingat pesan Ibu Sri. Sedangkan Rini dan Ati justru asyik saja bermain lusanya, kembali lagi para murid harus mendapatkan pelajaran Matematika yang diajarkan oleh Ibu Sri. Hari itu Ibu Sri tiba-tiba mengadakan kuis. Seluruh murid ricuh karena tidak menyangkanya dan kepanikan karena belum belajar. Padahal sebelumnya Ibu Sri sudah pernah memperingatkan mereka untuk mengulas kembali pelajaran Mirna dengan percaya diri menganggap hal tersebut bukan masalah karena ia sudah memahami berbagai materi yang diajarkan oleh Ibu Sri. Kuis pun dimulai, terdapat 5 pertanyaan essay yang harus diisi oleh para murid beserta caranya. Yang sudah selesai bisa langsung mengumpulkan dan saat Rini dan Ati kesulitan untuk mengerjakan soal kuis, Mirna pun sudah selesai mengerjakan soal dan mengumpulkannya duluan. Namun karena harus pulang bersama ia akhirnya menunggu temannya di depan kelas. Waktu mengerjakan kuis pun telah selesai dan akhirnya Rini dan Ati keluar. Mereka pulang bersama seperti harinya, Ibu Sri mengumumkan hasil kuis kemarin. Mirna mendapatkan nilai yaitu 10 sedangkan Ati dan Rini harus mendapatkan pelajaran tambahan karena nilainya yang jelek. Merasa menyesal, Ati dan Rini pun tidak ingin mengulang kesalahannya lagi dan akan mengulas pelajaran bersama Mirna agar bisa menguasai pelajaran dengan contoh-contoh cerpen singkat diatas bisa Anda gunakan sebagai bahan referensi untuk menghadirkan cerpen baru yang lebih menarik. Setiap cerpen akan menyimpan misteri dan ceritanya sendiri. Untuk itu ketika membacanya, sebaiknya Anda perhatikan alurnya agar bisa memahami maknanya dengan itu, biasanya cerpen juga mengambil berbagai pelajaran yang memang biasa dijalani pada kehidupan nyata sehingga Anda bisa turut merasakannya juga. Jika Anda mungkin mengalami beberapa kejadian yang sama dengan cerita cerpen di atas, maka Anda bisa mendapatkan referensi untuk menyelesaikan masalah yang sedang Cerpen Singkat Bacalah dengan saksama kutipan cerpen berikut! Dua kegagalan yang lalu berakhir ketika aku diterima di jurusan bahasa Inggris. Kutekuni masa pendidikan tinggi dengan sepenuh hati. Kendala finansial mendorongku untuk merambah dunia kerja disamping kuliah. Pucuk dicinta ulam tiba. Suatu hari Kak Ica, saudara sepupuku, datang kepadaku. “Nanda, di sebelah toko Bunda ada kios yang dijual. Bagaimana kalau kita patungan untuk membeli kios itu. Lalu kita jual pakaian di sana?” kata Kak Ica. Ia mengajak berpatungan untuk membeli kios itu. Kami mulai berbisnis pakaian. Tidak kusangka, usaha itu menuai hasil yang gemilang. Kata sepenuh hati dalam cerpen di atas bermakna …. Kata finansial dalam cerpen di atas bermakna? Biaya Ilmu Modal Sarana Kunci jawabannya adalah A. Biaya. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, kata finansial dalam cerpen di atas bermakna biaya.

kata finansial dalam cerpen tersebut bermakna